Gambar 1 : Jambu Mente yang sudah matang, yang berwarna merah adalah buah semunya.
Dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mèdè (Sd.); jambu mété atau jambu ménté (Jw.); jambu monyèt (Md.); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu monyèt (Bl.); nyambuk nyĕbèt (Sas.); jambu érang, jambu monyé (Mink.); jambu dipa (Banj.); buwah monyet (Timor); buwah yaki (Manado); buwa yakis, wo yakis (Sulut); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela); jambu daré, jambu masong (Mak.); jampu sèrĕng, jampu tapĕsi (Bug.); dan lain-lain.
Gambar 2 : Bibit Jambu Mente
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree), yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahasa Tupi, acajú. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang seperti jantung terbalik.
Ciri-Ciri
Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.
Gambar 3 : Pohon Jambu mente
Daun-daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam, gundul, 8–22 × 5–13 cm.
Gambar 4 : Daun Jambu Mente
Berumah satu (monoesis), bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai rata berambut halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5 mm. Mahkota runcing, lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut. Buah geluk(keras) berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.
Gambar 5 : Bunga Jambu Mente
Manfaat
Tanaman ini dikembangkan terutama untuk diambil buah sejatinya. Yang dikenal umum sebagai "buah", yakni bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah, sesungguhnya adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Buah sesungguhnya adalah bagian "monyet"nya yang keras, coklat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan; yakni kacang mete yang lezat. Secara tradisional kacang ini biasanya digoreng sebagai camilan teman minum teh atau kopi; sedangkan secara modern kini umum dijumpai sebagai pengisi dan penghias makanan semacam coklat dan kue-kuean.
Gambar 6 : Klasifikasi Mente
Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Beberapa orang alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete jarang mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya.
Gambar 7 : Kacang Mente
Berikut beberapa manfaat jambu monyet bagi kesehatan :
Mengobati Diabetes mellitus
Bahan : 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras secukupnya. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Mengatasi Disentri
Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 1/2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Mengatasi Radang mulut
Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet. Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Tabel 1 : Nutrisi Kacang Mente
Dari kacang mete juga dapat diekstrak minyak yang berkualitas tinggi. Hasil sampingnya, yakni kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah mete (CNSL, cashew nut shell liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu atau jala.
Buah semu jambu monyet kadang-kadang juga dijual di pasar. Buah ini agak disenangi orang oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula tercampur rasa sepat. Rasa manis dari buah jambu monyet ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup. Buah semu yang tak terolah di wilayah-wilayah produksinya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Gambar 8 : Jambu Mente / Jambu Monyet
Daun-daun muda jambu monyet disukai sebagai lalap, mentah atau dimasak. Daun yang tua dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk mengatasi ruam-ruam pada kulit. Semua bagian pohonnya juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa).
Gambar 9: Daun Jambu Monyet
Ekstrak alcohol daun jambu mede menunjukkan :
- Efek hipogliokemik pada tikus albino.
- Keaktifan antikanker terhadap hepatoma129 pada mencit (vademikum bahan obat alam, Ditjen POM Depkes RI).
- Efek seperti yang ditimbulkan oleh morfin dan fenotiazin pada tikus albino.
- Efek perpanjangan waktu reaksi pada mencit. Efek ini timbul pada dosis 30 ml/kg bb.
Secara spesifik, infuse daun jambu mede dengan takaran 50 cc/kg bb yang diberikan secara intra peritoneal pada tikus putih dapat menghambat conditional avoidance escape response pada 87% binatang percobaan. Dilain pihak, tikus control yang diberi garam faal tidak mengalami hambatan (H. Sardjono O. Santoso, Sulistia Gunawan, dan Jati Istiantoro, Bagian Farmakologi, FKUI).
Infuse daun jambu mede dengan dosis 6 dan 12 g?kg bb tidak menunjukkan adanya efek antiinflamasi yang nyata, tetapi memperlihatkan penghambatan terhadap udem yang ditimbulkan oleh pemberian karagenin pada telapak kaki tikus putih. Infuse dengan dosis 14 g/kg bb memperlihatkan efek antiinflamasi yang nyata (p<0,05), pada jam kedua setelah pemberian karagenin. Persentase penghambatan udem daun jambu mede (26,86 %)jauh lebih kecil dibandingkan dengan natrium diklofenak (41,72%) (Yanti Mariana, dkk, Bagian Farmakologi FKUI, 1993).
Infuse daun jambu mede muda mempunyai efek analgesic yang sama kuat dengan parasetamol pada kasus periodontitis akuty. Efek samping berupa mual dan pusing (Dewi F., dkk. FKG UI, 1992).
Contoh pemakaian
Sembelit
Cuci 10 g kulit kayu jhambu mede sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air (selama 20 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali (sama banyak).
Kencing manis (diabetes mellitus)
Cuci 15 g kulit jambu mede sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali masing-masing ½ gelas.
Radang tenggorokan
Cuci 5 buah semu jambu mede sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 4 sendok makan air masak dan 2 sendok makan madu sambil diaduk rata. Peras ramuan tersebut, lalu saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur (langsung ditelan), sehari 3 kali, masing-masing 2 sendok makan.
Sariawan
Cuci segenggam daun muda dan sepotong kulit kayu jambu mede sampai bersih, lalu rebus dalam 1 liter air sampai mendidih (selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2-3 kali, masing-masing 1 gelas. Air rebusannya tersebut juga dapat digunakan untuk berkumur –kumur.
Rematik , tekanan darah tinggi
Iris-iris segenggam daun jambu mede ,muda, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.
Digigit ular berbisa
Gongseng beberapa buah jambu mede (yang mengandung biji) sampai kulit luarnya menguning untuk menghilangkan racun yang dapat menimbulkan iritasi kulit. Setelah kuning, keluarkan bijinya. Jemur sampai kering, lalu giling sampai halus. Gunakan ramuan ini untuk menabur luka akibat gigitan ular beracun.
Sakit gigi, radang gusi
Gongseng 5 butir kacang mede kering sampai kuning, lalu giling menjadi serbuk. Ambil 1 sendok teh serbuk tersebut, lalu tambahkan ¼ sendok teh madu. Aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada gigi yang berlubang atau sekitar gusi yang meradang.
Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan; meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah. Sejenis getah yang mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap; yang juga baik untuk merekat kusen atau kayu lapis.
Kulit kayu berbau lemah, rasanya kelat, dan lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal di lidah. Khasiatnya sebagai pencahar, astringen, dan memacu aktivitas enzim pencernaan (alteratif).
Kulit kayu digunakan untuk pengobatan :
- Sering buang air kecil (diabetes insipidus),
- Kencing manis (diabetes mellitus),
- Sembelit,
- Sariawan, dan
- Jerawat.
- Radang mulut rahim (servikitis),
- Sakit gigi, radang gusi,
- Gigitan ular berbisa, dan
- Berat badan kurang.
- Ruam kulit, borok, psoriasis, dan
- Keracunan makanan,
- Kanker kulit, dan
- Membersihkan karang gigi.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kencing mais (diabetes mellitus),
- Malaria,
- Rematik,
- Sariawan, dan
- Ruam kulit.
Untuk obat yang diminum, rebus 10-20 g kulit kayu, lalu air rebusannya diminum.untuk pemakaian luar, giling kulit kayu sampai halus, lalu bubuhkan pada bagian tubuh yang terkena gigitan ular berbisa atau clavus ( penebalan kulit, biasanya terjadi ditelapak kaki atau tangan ). Cara lain, giling daun segar sampai halus dan bubuhkan pada luka bakar, lepuh, gigi dan gusi yang sakit. Untuk mengobati borok, sifilis, lepra, psoriasis, eksim, kutil, dan telapak kaki pecah-pecah, rebus kuluit biji yang masih segar sampai airnya mengental, lalu oleskan pada bagian yang luka.
Berikut Skema manfaat dari Jambu Mente
Gambar 10 : Skema Pemanfaatan Jambu Mente
Sumber
Artikel:
http://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet
http://www.indonews.co.id/1000-manfaat-jambu-monyet-bagi-kesehatan/
Gambar 1 : http://www.7manfaat.com/wp-content/uploads/2014/11/khasiat-jambu-mete.jpg
Gambar 2 : http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/foto_berita/54jambumete1.jpg
Gambar 3 : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/50/Anacard_occid_T_071209-2350_plrtu.jpg
Gambar 4 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie1rGiCjJ8-zKZvhyphenhyphenm29vYvvLVMrHmpCSLLv-0i-GJqi0YngsTpdGohTaZbxC8K_AyMA4JLwKrDaKrQlQ1-SdvUctGx0acA0KEGTob3i9pXMGzs1uzNvYpjggv9kd93guZwYIEmroTffkx/s1600/IMG_5146.JPG
Gambar 5 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9e7-GOd-BfC_BF6D0IMBuOtuMNiu4SLEKTl3uj4XvcKkfZQAGgsNjhUmA5aSqy8Wqz-Q22si7fqXjAKv_C-lSnybwZov_lNP-xxeAqvpzuHF3WN0nrj4VxrzesDRt-QSRwajVtbvue14/s1600/bunga.jpg
Gambar 6 : http://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet
Gambar 7 : http://kacangmeteku.files.wordpress.com/2012/07/manfaat-kacang-mete.jpg
Gambar 8 : http://www.kesekolah.com/images2/big/2013112617572371024.jpg
Gambar 9 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQfi-2g4yKvx4m_-DCj7pT0lb50M-QN1mKuu723rizr26tYyDDlpdJg9i_sZf6KU6koLS4wYPngVQAtyU1Ndpb4DDazBzxtPEP9dN1GPStg8rL1WpdcAbFBm8uOHlEP_4pIF2CLkvAVZ8/s1600/DSC00764.JPG
Gambar 10 : Suprapti, Ir. M. Lies. Teknologi Pengolahan Pangan JELLY JAMBU METE. Kanisius. Yogyakarta. 2004 hal.17
Tabel 1 : http://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar