Gambar 1 : Buah Manggis (Queen of Tropical Fruits)
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter.
Gambar 2 : Pohon Manggis
Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.
Gambar 3 : Ukuran umum buah manggis
Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Gambar 4 : Klasifikasi Manggis
Pohon dan buah
Manggis merupakan sebuah pohon tropis yang tumbuh dalam suhu hangat dan stabil, paparan suhu di bawah 0 °C (32 °F) untuk jangka waktu yang lama, umumnya akan membunuh tanaman dewasa. Hortikulturis yang berpengalaman telah menumbuhkan spesies ini di luar ruangan dan membawanya untuk dikembangkan di daerah ekstrim, selatan Florida.
Gambar 5 : Pohon Manggis
Manggis bersifat apomiksis obligat, biji tidak berasal dari fertilisasi dan diduga mempunyai keanekaragaman genetik sempit, sehingga diperkirakan manggis di alam hanya satu klon dan sifatnya sama dengan induknya. Kenyataan di lapangan menunjukkan adanya keanekaragaman tanaman manggis yang mungkin disebabkan faktor lingkungan maupun faktor genetik akibat mutasi alami sejalan dengan sejarah tanaman manggis yang telah berumur ribuan tahun.
Buah manggis muda, dimana tidak memerlukan pemupukan untuk tumbuh, pertama kali akan berwarna hijau pucat atau hampir putih di bawah kanopi. Saat buah membesar selama 2 hingga 3 bulan ke depan, warna kulitnya akan menjadi hijau gelap. Pada periode ini, pertumbuhan ukuran buah dapat meningkat hingga kulitnya berukuran 6-8 cm (2,4-3,1 inchi) dengan diameter luar, akan tetap keras hingga pematangan akhir tiba.
Sifat kimia dari permukaan bawah kulit manggis terdiri dari berbagai polifenol, termasuk xanthones dan tanin yang menjamin astringent dapat menghambat perhatian serangga, jamur, virus tanaman, bakteri dan pemangsa hewan, pada saat buah belum matang. Perubahan warna dan pelunakan kulit menjadi proses alami yang menunjukkan pematangan buah dapat dimakan dan benih telah selesai berkembang.
Manfaat manggis secara tradisional digunakan sebagai obat sariawan, wasir, dan luka karena kemampuan antiinflamasi atau antiperadangan. Bahkan keajaiban sari kulit manggis ini dapat meringankan sekitar 70-an macam gangguan kesehatan. Di antaranya stroke, kanker, diabetes, jantung, hipertensi, nyeri akibat sindroma terowongan karpal, menurunkan kadar gula darah tinggi, meringankan psoriasis, serta sederet masalah lainnya.
Selain itu kulit manggis bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.
Senyawa xanton hanya dihasilkan oleh genus Garcinia. Di luar negeri kulit manggis sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan, dan antikanker. Menurut Dr. Berna Elya, peneliti di Departemen Farmasi Universitas Indonesia, khasiat xanton bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker. Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, dan paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Diungkapkan Dr. Berna, selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
Selain untuk kesehatan, manfaat kulit manggis juga dapat mencegah penuaan dini. Pasalnya, kandungan antioksidannya dapat memperbaiki sel kulit yang telah rusak. Konsumsi ramuan atau jus kulit manggis dapat membuat kulit terasa lebih kencang dan bersih. Anda pun akan terlihat awet muda karena antioksidan super berfungsi menjaga dan memperbaiki se-sel tubuh yang rusak dan menjadi lebih baik. Tetapi untuk wanita hamil apalagi pada usia kehamilan di bawah enam bulan disarankan tidak mengonsumsi manggis, karena bisa berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan.
Anda pun bisa membuat minuman jus kulit manggis, cukup sediakan satu manggis matang dengan ukuran sedang sampai besar, lalu segelas air dan madu. Cara membuatnya cukup mudah siapkan buah manggis dan bersihkan kulitnya dari getahnya, buang kelopak manggis (bagian berwarna hijau di pangkal buah manggis). Cuci bersih manggis dari noda dan kotoran yang melekat di kulit, atau bisa juga dengan mengupas kulit luar manggis yang keras dan membuangnya. Siapkan blender atau alat pembuat jus, bukalah manggis dengan tangan sehingga pecah merekah masukkan semua daging manggis (yang berwarna putih sekalian biji manggis d idalamnya) ke dalam wadah blender. Potong-potonglah kulit manggis (daging kulit), boleh dengan pisau, atau boleh dengan menyobeknya, dan masukkan juga ke dalam wadah blender. Tambahkan 4-5 sendok makan madu, dan air matang sebanyak 1 gelas (350-400 cc). Nantinya jika kurang manis, boleh ditambahkan madu secukupnya atau gula aren atau gula rendah kalori sesuai selera. Blenderlah manggis beserta kulit (daging kulit), dan bijinya sampai benar-benar halus (sekitar 3 – 4 menit). Dan jus kulit manggis pun siap di nikmati.
Sumber :
Artikel:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manggis
http://www.infojajan.com/artikel/manggis-si-ratu-buah-yang-menyehatkan
Gambar 1 : http://www.infojajan.com/assets/content/shutterstock_54159205.jpg
Gambar 2 : http://medicastore.com/images/manggiss_002.jpg
Gambar 3 : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e3/Mangosteen_scale_v2.jpg
Gambar 4 : http://id.wikipedia.org/wiki/Manggis
Gambar 5 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgJ-jaiOlMaJogjkfGkf9AMCamB1E04vvt7JzAUF5h8g-aGQkAQZhyphenhyphenIJde5cq98-p1dTne5wuprhj_vElXnmRlf2lt87vZpd0zjydxgI2vxfu9w0HaparoUpGzWhgiTD-5KrfGf6NlkilX/s1600/IMG00356-20110607-1554.jpg
Gambar 6 : http://farm4.static.flickr.com/3279/3037287523_c5a70d9c6f_m.jpg
Gambar 7 : http://photos1.blogger.com/x/blogger2/6048/917938543055077/1600/303845/PROSES%20PEMBUAHAN.jpg
Gambar 8 : http://femalemagz.com/wp-content/uploads/2014/05/Jus-Kulit-Manggis.jpg
Gambar 9 : http://epetani.pertanian.go.id/sites/default/files/images/Gbr_IndeksManggis1.JPG
Gambar 10 : https://lh3.googleusercontent.com/-xhfHJce4M5o/UyK8ZVm3t4I/AAAAAAAACYk/mfCNVyGQAAs/s480/kulit-manggis.jpg
Gambar 11: http://www.patriciawanara.com/wp-content/uploads/2012/02/senyawa-xanthone.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar