Kamis, 27 Maret 2014

Simalakama - Mahkota Dewa

Pernah mendengar pepatah ‘Bagai buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan ayah mati’? Tentu saja. Maknanya pun kita pahami yaitu ‘berada dalam situasi pelik untuk memilih di antara dua alternatif yang sama-sama buruknya’ atau ‘menghadapi suatu dilema’. Dalam bahasa Inggris ada padanannya yang berbunyi ‘between a rock and a hard place‘ atau ‘between the devil and the deep blue sea‘. Namun, apakah buah simalakama ini benar-benar ada, ataukah sekadar perumpamaan belaka? Kalau memang ada, bagaimana ‘pasalnya’ kok bila dimakan ibu mati, tak dimakan ayah mati?

 
Gambar 1 : Buah Simalakama (Mahkota Dewa)

Ternyata, buah simalakama ini memang benar ada, dan sebutan ini dahulu kala dipakai di daratan Melayu. Buah ini berbentuk bulat, berwarna merah dengan
diameter 3-6 sentimeter. Nama latinnya adalah Phaleria papuana dan dalam bahasa Jawa disebut dengan Makutadewa atau Makutoratu, sehingga kini buah ini dikenal dengan nama ‘buah mahkota dewa’. 

"Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. (Syn.: P. papuana) – New Guinea, NT, Australia" didalam situs wikipedia di sebutkan nama ilmiah untuk Buah Simalakama yakni P. Macrocarpa dan nama lainnya (sinonimnya) adalah P. Papuana.

Gambar 2 : Buah Simalakama P. Papuana (P. Macrocarpa)

Buah ini sangat beracun (toksis) dan bila tak diproses dengan benar dapat mengakibatkan kematian bagi orang yang mengonsumsinya. Oleh karenanya, patut ditengarai bahwa istilah ’si malakama’ ini merupakan modifikasi (word corruption) dari kata ‘malak-ul-maut‘ (bahasa Arab yang bermakna malaikat pencabut nyawa).

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Gambar 3 : Pohon Simalakama

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • sumber anti bakteri dan anti virus
    • meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • meningkatkan vitalitas
    • mengurangi kadar gula dalam darah
    • mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • berfungsi sebagai anti-oksidan
    • membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol
    • berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)

Gambar 4 : Simalakama yang telah di keringkan

Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Gambar 5 : Tunas Simalakama yang tumbuh

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang tinggi.

Gambar 6 : Klasifikasi Simalakama 

Berikut Puisi mengenai Buah Simalakama (Mahkota Dewa) yang saya kutip dari Buku "Menaklukkan Penyakit Bersama Mahkota Dewa" oleh Ning Harmanto.

MAHKOTA DEWA
(mahawikan obat agung dening dewata)

Wohe abang mbranang nyegerake mata
Ghodonge ijo nglencir ngembari prawan ndesa
Jebul wijine akeh racune tan dikira
Saenggo ngono Bu Ning bisa wani ngupaya

Saka maos buku majalah sanuswantara
Kalengkap pengalaman jeroning mahkota dewa
Piye mbudi daya dadu usada mandraguna
Kayata lever ginjel asam urat lan liya liya
Tekan lara kanker sing nebas nyawa

Pripun nukulake rasa percaya warisan leluhur kita
Karo ngenthengake sasarana sapadha padha
Uga entuk tamba kang rasepira yen direga
Nanging mandine padha obat mancanegara
Kuwi mesthine diworo lan lestari saprayoga

                                                      28 Desember 2002
Terjemahan bebas

MAHKOTA DEWA

Buahnya merah menyala menyegarkan mata
Daunnya hijau langsing bagaikan perawan desa
Namun bijinya mengandung racun cukup tinggi
Meski begitu Bu Ning berani mengupayakan sebagai obat

Dari membaca buku dan majalah di Indonesia
Dilengkapi pengalaman tentang pemanfaatan mahkota dewa
(Bu Ning) mengupayakannya menjadi obat yang mujarab
(Untuk aneka penyakit) seperti lever, ginjal, asam urat, dan sebagainya
Hingga sakit kanker yang mematikan

Juga mengupayakan tumbuhnya rasa percaya pada warisan leluhur kita
Meringankan beban penderitaan sesama
Sekaligus (mengupayakan penderita) memperoleh obat yang murah
Namun khasiatnya sama dengan obat mancanegara
Hal ini mestinya disebarluaskan dan dilestarikan

Sumber
Artikel:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/03/22/buah-simalakama-untuk-mengobati-penyakit-kanker-544402.html 
http://en.wikipedia.org/wiki/Phaleria
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkota_dewa
Puisi : Harmanto, Ning. 2007. Menaklukkan Penyakit Bersama Mahkota Dewa. Jakarta : Agromedia Pustaka
Gambar 1 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_LQ87FKqzI8fTRrLzVDftLhCMzMqej_78WacUTnw4vN5fwvHY4VE9kUYumDTk83wgd71_HbDoGG4re1UIibCWHl23nDZDJEuyA16uulsrXOes9_beI3hLvobeUm8oed2tAx2sZpeRKaML/s1600/IMG_9023-1.jpg
Gambar 2 : http://www.sariabdussalam.com/wp-content/uploads/2012/11/Manfaat-Tanaman-Mahkota-Dewa-Phaleria-Macrocarpa-Scheff-Boerl.jpg
Gambar 3 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitr-86AFHjYrqirXaCmAKKYySoMOLnRPkfTf3a5ijF9CZktQS8sMwIp6IXTNC-2ve6RZDga0PguvebDeLfN5GkJag37MPd4meQ5HSN6GTIu6Rf2x69gRcUo-zGtLKAm6syGKsSxMvukON/s1600/16777767_blog.jpg
Gambar 4 : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznFUmE6xJSmCFVgTSamCOIO3QZGc-R8wkq0ElN5-CDv9zimAA5M38VTvJ-prIkrw79Xh79Yl-AFBer2CC2az_EUlseZudpQloljX3WlZxJrgeqtr4Dl1HUQo6brV6tAzHh1UsaYyGkE5l/s320/mahkotadewa
Gambar 5 : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/51/Phaleria_macrocarpa_seedlings.JPG
Gambar 6 : http://en.wikipedia.org/wiki/Buah_Mahkota_Dewa (edited)

3 komentar: